JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan target swasembada pangan 2017 tidaklah mudah karena sejumlah kendala masih ditemukan dilapangan.
Hal tersebut dikatakan Amran saat membuka acara Musyawarah Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2015 dengan tema Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pertanian untuk Pencapaian Swasembada Pangan, Daya Saing Pertanian dan Kesejahteraan Petani.
Acara ini dihadiri oleh ribuan peserta termasuk kepala dinas pertanian dari 125 kabupaten se-Indonesia.
"Upaya Khusus (UPSUS) Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE) masih menjumpai banyak persoalan lapangan," kata Amran di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (3/6).
Kendala tersebut antara lain banyaknya irigasi yang bermasalah, keterlambatan pembagian dan distribusi pupuk hingga masalah teknis lainnya.
"Irigasi bermasalah, pupuk terlambat, alsintan (alat mesin pertanian), dan lainnya," terangnya.
Meski demikian, Amran mengakui ada sedikit peningkatan terutama dalam pencapaian target tanam dan produksi hingga penambahan lahan pertanian. Amran meminta hal ini terus dilanjutkan salah satunya adalah peningkatan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas padi sebesar 7-9 ton/hektar. Hal itu dilakukan agar target swasembada pangan bisa direalisasikan tahun 2017 mendatang.
"Dampak UPSUS sudah terasa, Oktober-Maret ada peningkatan luas tanam. Penyaluran pupuk bertambah 265 ribu ton, sudah saya cek. Lalu ada penambahan 400-500 ribu hektar luas tanam baru. Ini capaian tertinggi sepanjang sejarah. Banyak orang yang sangsi. Tapi ini betul terbukti Oktober-Maret ada kenaikan tambah tanam," jelasnya.(*Ind)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro