BOGOR - Penutupan jalan yang dianggap menjadi jalan lintas agar lebih mudah menuju dan dan sebaliknya diprotes warga sebab hal ini dianggap menyulitkan para warga yang sering lalulalang sebab itu ratusan warga Cilebut memprotes penutupan jalan menuju ke stasiun Cilebut dan menolak membayar tiket Rp 7.000 yang dibebankan bagi para pelintas .
Mereka menganggap aturan membayar untuk sekali melintas stasiun Cilebut sangat memberatkan dan menyulitkan warga sekitar .
"Masa buat ke pasar saja, kita harus bayar Rp 7.000. Padahal jalan ini sudah ada sejak dulu," jelas Wati (32), warga RT 2/05, Kampung Cilebut Pos, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, (17/12).
Wati bersama ratusan warga lainnya menggelar unjuk rasa memprotes kebijakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menutup Jalan Gang Makam yang ditutup sejak seminggu lalu.
"Kalau mau lewat, kita harus beli tiket. Padahal kita masuk bukan untuk naik kereta, tapi sekedar lewat buat ke pasar atau puskesmas," timpal Neneng (46) warga lainnya.
Pantauan dilapangan, hingga saat ini ratusan warga dari lima kampung di Cilebut Timur masih menggelar aksi unjuk rasa.
Warga menuntut PT KAI kembali membuka akses jalan bagi warga yang akan menuju ke pasar dan puskesmas yang melewati Stasiun Cilebut.
Sementara itu hingga kini PT KAI belum membeli keterangan terkait penutupan jalan tersebut dan pihak stasiun bungkam .(Dung
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro