PURWAKARTA - Disebabkan kurangnya pengiriman terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg menyebabkan kaum ibu kesulitan untuk memasak .
Menjelang akhir tahun, warga di sebagian kecamatan di Kab Purwakarta, Jawa Barat, kesulitan memperoleh elpiji 3 kg.
Sejauh ini, warga belum mengetahui penyebab kelangkaan tersebut. Hanya saja diperoleh keterangan dari sejumlah pemilik warung penyedia elpiji 3 kg, bahwa ada pengurangan stok dari pangkalan.
Neneng, 35, warga Desa Palinggihan, Kec Plered mengaku, kelangkaan gas di kampungnya sudah terjadi lebih dari sepekan terakhir.
Sekalipun ada, diakuinya, elpiji tersebut dijual dengan harga yang cukup mahal dari harga biasanya.
“Biasanya saya membeli dengan harga Rp17.000/tabung.
Tapi sekarang harganya bisa mencapai Rp18 ribu sampai Rp 19 ribu/tabung,”terangnya.
Kondisi serupa juga dialami warga Desa Mekarsari Kec Darangdan. Wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat itu juga dilanda kelangkaan elpiji 3 kg.
Kelangkaan elpiji 3 kg dirasakan warga sudah hampir dua minggu terakhir. Kondisi tersebut membuat warga meradang. Pasalnya, warga harus mencari gas menggunakan kendaraan sejauh lebih dari satu sampai dengan dua kilometer dari tempat tinggalnya.
“Kemarin saya mencari gas dari warung satu ke warung lainya hingga ke perbatasan kecamatan ini, akhirnya nemu dengan harga selangit,” jelas Ny Dede, 45.
Diah, 37, pemilik warung penjulan elpiji 3 kg, menyebutkan tidak mengetahui penyebab kelangkaan. Hanya saja, diakuinya, terjadi pengurangan jatah pengiriman. Biasanya dikirim 10-15 tabung per tiga hari sekali, sekarang hanya diberi jatah 5 tabung.
Bahkan pengiriman tidak tepat waktu.(Eln)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro