BOGOR - Kepala Kebun Raya Bogor (KRB) Didik Widyatmoko mengatakan, saat ini pemasukan dari penjualan tiket hanya Rp 15 miliar per tahun. Sedangkan untuk pemeliharaan pohon dan gaji karyawan KRB membutuhkan anggaran Rp 45 miliar per tahunnya.
"Pertahun pemasukan dari retribusi tiket, sebesar Rp 15 Miliar, uang sebesar itu belum cukup untuk biaya pemeliharaan tanaman yang ada di KRB, " kata Didik, kemarin.
Didik juga mengatakan, dalam satu tahun kebutuhan dana untuk operasional baik pegawai, pemeliharaan dan penelitian di di KRB mencapai Rp 45 miliar.
"Sementara pemasukan hanya Rp 15 miliar, jadi sisanya masih tetap disubsidi dari APBN," terangnya.
Didik mengatakan, besarnya biaya perawatan dan pemeliharaan tersebut, karena di KRB terdapat sekitar 40 ribu pohon. Puluhan ribu pohon itu terbagi dalam 219 family, 1.250 genus, dan 5.000 species.
"Pemeriksaan dilakukan secara berkala, oleh 45 peneliti dan 213 orang pekerja,'" ujarnya.
Sementara itu, pasca kejadian patahnya batang pohon damar agatis yang menimpa puluhan pengunjung dan menewaskan enam orang, pihaknya melakukan pemantauan pohon-pohon besar yang rawan tumbang dan mulai keropos.
"kita sudah berikan tanda dan pengkodean sejumlah pohon yang rawan yang tersebar di sejumlah titik," katanya.
Didik mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu satu minggu untuk mengetahui pohon yang rawan dan karena keropos.
"Kita melakukan pengecekan lebih dulu pohon di sekitar Jalan Astrid," pungkasnya. (Dung)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro