BOGOR - Menjelang akhir masa jabatan jajaran Direksi PD. Pasar Tohaga dinilai Komisi 2 DPRD Kabupaten Bogor sangat tidak memuaskan.
Ketua Komisi 2, Yuyud Wahyudi mengatakan," kepemimpinan Eko masih belum maksimal untuk persoalan pasar di wilayah Bumi Tegar Beriman.
"Kesulitan kita adalah memang membandingkan periode Eko dengan Cahyadi. Memang banyak orang yang memuji periode Eko karena sudah bisa ngasih deviden sementara Cahya rugi terus, tapi kami tetap ambivalen yakni disisi satu kemajuan tapi disisi lain ternyata permasalahan-permasalahan pasar sangat belum memuaskan," tegas Yuyud kepada wartawan, Senin (7/1).
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menerangkan, persoalan terjadi hampir pada semua pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.
"Pendapatan PD. Pasar Tohaga tidak sebanding dengan pemodalan yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk pembangunan pasar. Bayangkan ratusan miliar yang telah dikeluarkan dari APBD dan bantuan Pusat, PD. Pasar Tohaga baru bisa kasih keuntungan Rp 2 miliar," terangnya.
Ia menambahkan, masih banyak aspirasi yang diterima pihaknya terkait adanya pungutan yang tidak sesuai dengan mekanisme. "Kami dapat juga laporan terkait adanya pungutan retribusi terhadap pedagang bahkan PKL yang hanya dicatat oleh tulisan tangan," katanya.
Lebih lanjut ia memaparkan, persoalan sampah juga acap kali terjadi di pasar. "Meski ada retribusi kebersihan, nyatanya sampah di lingkungan pasar masih semrawut. Padahal di lingkungan pasar tersebut ada bak yang disediakan untuk menampung sampah," paparnya.
Ditempat yang lain Humas Asisiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Arthur Hesa Liu saat ditemui mengatakan ," Diakhir masa jabatan para Direksi PD Pasar Tohaga dan juga para Pengawas harus di evaluasi karena begitu banyak permasalahan yang terjadi di Perusahaan milik daerah itu yang berdampak langsung pada para pedagang di Kabupaten Bogor ,"tandasnya.(DP Alam)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro