BOGOR - Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Guru Madrasah (DPP PGM) Agus Rido yang mengaku, jika aksi yang digelar puluhan massa aksi bela madrasah dengan menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor agar transparan dalam menggelontorkan dana hibah bagi ratusan madrasah dan guru madrasah se-Bumi Tegar Beriman tersebut bukan dari PGM.
"Itu yang aksi bela madrasah bukan PGM, PGM mah kan kumpulan guru madrasah, organisasi," kata Agus saat dihubungi wartawan melalui telpon sesuler, belum lama ini.
Ia menjelaskan, jika aksi itu merupakan gerakan aksi dari Mathlaul Anwar (MA) Kabupaten Bogor.
"Itu mah yang aksi dari himpunan mahasiswa Mathlaul Anwar bukan PGM, sudah dulu ya saya lagi rapat dulu," singkatnya langsung ditutup.
Menyikapi itu, Ketua Pengurus Daerah Mathlaul Anwar (PD MA) Kabupaten Bogor, Abdul Azis menyebutkan, dalam aksi yang dilakukan dirinya bersama puluhan guru madrasah itu, dimana himpunan mahasiswa MA hanya sebatas fasilitator.
Yang mana didalamnya itu, adalah perkumpulan guru-guru madrasah dan para alumni dari madrasah yang ikut unjuk rasa tersebut.
"Ketika PGM melempar lagi bahwa itu bukan dari pergerakan guru madrasah berarti PGM lepas tangan, dan dia tidak bertanggung jawab yang jabatannya selaku ketua umum dewan pimpinan pusat Persatuan Guru Madrasah Indonesia dan ini tidak baik untuk kelangsungan sebuah organisasi kumpulan guru madrasah ," tegas Aziz.
Sekedar diketahui, guru madrasah yang tergabung dalam Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kabupaten Bogor berunjuk rasa di komplek Pemerintahan Kabupaten Bogor, kamis (20/2/2020) lalu.
Massa datang untuk menagih janji kampanye Ade Yasin saat pencalonan sebagai Bupati Bogor. Dalam aksi yang berlangsung hampir 3 jam itu massa melakukan sejumlah orasi. Massa juga membentangkan sejumlah spanduk berisi tuntutan mereka agar pemkab Bogor transparan dalam menggelontorkan dana hibah bagi sekolah madrasah dan guru madrasah se-Kabupaten Bogor.(*/Yo)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro