JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan menganggarkan Rp300 miliar untuk membangun 6 kapal ternak yang mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya, kapal ternak merupakan cara untuk memberikan stimulus agar masyarakat NTT dan NTB dapat mengembangkan peternakan sapi dan mendistribusikannya ke daerah dengan jumlah permintaan daging sapi yang tinggi, salah satunya DKI Jakarta.
"Usaha intensif dari pemerintah melalui pembangunan kapal yang jumlahnya tidak sedikit. Hampir Rp300 miliar kami anggarkan untuk bisa memberikan dorongan bagi peternakan di sana," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (16/10/2017).
Budi mengatakan, saat ini, sudah beroperasi 1 unit kapal ternak, yakni KM Camara Nusantara 1 dan lima kapal ternak yang direncanakan rampung Desember 2017. Ada pun KM Camara Nusantara dioperasikan PT Pelni berkapasitas angkut 500 ekor sapi. Kapal ini memiliki ruang muat 150 ton, dilengkapi ruang medis dan karantina, blower system, feeding sysrem dan sewage system yang memenuhi unsur kesejahteraan hewan.
Budi menambahkan, pembangunan kapal ternak akan mengembangkan peternakan sapi di NTT dan NTB sebagai gudang ternak karena peternak mendapat kepastian sapi mereka akan dibeli dan meningkatkan margin yang diperoleh.
Selain itu, pemerintah juga mendorong pihak swasta dapat turut serta dalam penyelenggaraan kapal ternak ini, terutama kapal swasta yang memiliki kapasitas kosong saat perjalanan balik.
Setelah keenam kapal dioperasikan, Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi jika memang kapal ternak dibutuhkan dan memiliki efektivitas yang tinggi.
"Tahun depan akan kami evaluasi, kalau membangun kapal ternak menjadi produktif akan kita bangun lagi. Sedangkan kalau tidak produktif, kita bisa kerja sama dengan swasta tanpa bangun kapal karena swasta yang bangun kapalnya," jelasnya.(Ind)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro