MEDAN - Produksi karet Sumatera Utara (Sumut) hingga triwulan III (Januai-September) 2017 mengalami kenaikan volume ekspor 22,57%. Kenaikan ekspor ini disebabkan naiknya permintaan serta harga.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengatakan, hingga September 2017, volume ekspor karet Sumut sudah mencapai 378.739 ton.
Volume ekspor sebanyak 378.739 ton itu naik 22,57% dibanding periode sama 2016 yang mencapai 308.993 ton.
"Kenaikan volume ekspor itu didorong naiknya permintaan dan harga jual," ujar Edy di Medan, kemarin.
Menurutnya, dengan sudah terjadinya kenaikan ekspor hingga 22,57 persen hingga September, maka volume ekspor hingga akhir tahun diprediksi berada di atas angka 2016.
Pada 2016, total volume ekspor karet Sumut mencapai 421.670 ton dari total produksi yang sebanyak 441.220 ton. Selain ekspor, produksi karet Sumut juga dijual di dalam negeri.
"Pengusaha dan petani karet.mulai bergairah dengan terjadinya kenaikan permintaan dan harga jual meski dinilai masih belum optimal," kata Edy.
Harga ekspor SIR20 per 10 Oktober 2017 untuk pengapalan November sebesar US$1,43 per kilogram (kg). Naik di Desember 2017 menjadi US$1,45 per kg. Harga ekspor untuk pengapalan Januari 2018, menguat lagi menjadi US$1,46 per kg.
(*Sam)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro