JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berencana untuk 'menyingkirkan' Kopaja AC untuk kemudian dileburkan dalam satu manajemen PT Transportasi Jakarta. Sehingga, tidak lagi asal-asalan karena Kopaja AC harus mengikuti standar pelayanan TransJ termasuk ukuran bus.
"Ya kita bertahap kita singkirkan mereka. Ke depan semua Kopaja ganti ukuran single. Ukuran yang satu TJ. Jadi nggak ada lagi bus ukuran single-single itu di Jakarta. Nggak ada lagi kopaja-kopaja," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (8/5).
Sehingga, apabila nantinya Kopaja AC sudah tergabung dalam PT Trans Jakarta maka mereka harus membeli armada bus berukuran besar sesuai SPM (standar pelayanan minimum) TransJ. Selain itu, Kopaja AC juga harus mengikuti sistem pembayaran rupiah per kilometer (Rp/Km) nantinya.
Lantas apa sanksi untuk sopir yang mengendarai bus secara ugal-ugalan?
"Tunggu bus cukup, kita akan cabut izin trayeknya. Sekarang kita ditekan. Kenapa kita nggak tangani karena kita nggak berani. Itu karena kebobrokan Pemda (di masa lalu). Masa pemda ditekan oleh Organda? Yang punya kuasa siapa, yan punya duit siapa? Ya Pemda," urainya.
Ahok menyebut bulan depan sebanyak 51 bus armada baru akan tiba di Jakarta. Kemudian dengan bergabungnya Kopaja dan Kopami, dia memprediksi tahun ini akan ada tambahan 700 armada bus untuk melayani warga DKI.
"Kita bisa dapat kira-kira 700-an bus tahun ini dengan semua kopaja gabung. Kita (tambah jumlah) Kopami dan Kopaja, kan ganti besar," jelasnya. (*Fad)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro