TERPILIH AKLAMASI, SARMUJI PIMPIN PARTAI GOLKAR JATIM

SURABAYA - Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Partai Golkar Jawa Timur di Hotel Utami, Sidoarjo, Jumat (6/3/2020) akhirnya memilih dan menetapkan aklamasi Muhammad Sarmuji sebagai Ketua DPD Golkar Jatim 2020–2025.

Sarmuji merupakan ketua DPP Partai Golkar dan juga anggota FPG DPR RI dari dapil Blitar. Terpilihnya Sarmuji ini dibacakan oleh Ketua DPP Partai Golkar yang menjadi pimpinan sidang pleno, yakni Yahya Zaini.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim saya ketok, Pak Sarmuji sebagai Ketua Partai Golkar Jatim periode 2020-2025,” ujar Yahya Zaini yang disambut tepuk tangan peserta Musda yang berasal dari DPD II, 38 kabupaten/kota di Jatim.

Setelah pengesahan, disusul pengucapan kesediaan Sarmuji sambil diserahkan bendera Partai Golkar ke Sarmuji yang diberikan Yahya Zaini.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim saya menerima amanat sebagai Ketua DPD I Golkar Jatim. Saya berjanji akan saya kibarkan setinggi tingginya dan seluas luasnya panji panji Partai Golkar ke seluruh wilayah Jawa Timur,” ucap Sarmuji sambil menerima bendera Partai Golkar.

Terpilihnya Sarmuji yang masih tercatat sebagai salah satu Ketua DPP Partai Golkar ini telah diprediksi sejak awal pelaksanaan Musda berlangsung. Ini tampak pada pernyataan plt Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Zainudin Amali, dalam sambutan pembukaan pelaksanaan Musda Ke X Golkar Jatim.

“Saya dengar informasi dengan kedewasaan politik akhirnya Pak Sahat (Sahat Tua Simanjuntak) dan Pak Gatot Sudjito mau mundur dan memberikan kesempatan kepada Pak Sarmudji. Mudah-mudah informasi yang diterima Menpora tidak salah,” ujar Zainuddin Amali.

Zainuddin Amali berharap DPD Partai Golkar Jatim tetap solid dalam melaksanakan Musda X dengan cara Jawa Timuran yakni guyub, rukun dan adem. Jika Musda ini menghasilkan satu keputusan memilih pemimpinnya secara aklamasi, maka itu adalah cara partai golkar berdemokrasi.

“Jangan dianggap permufakatan dalam demokrasi akan menghasilkan satu pilihan yang aklamasi itu tidak demokratis. Itu sesungguhnya adalah wujud dari demokrasi Pancasila,” tegas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).(*/Gio)