BOGOR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyebut ada keterbatasan dana dalam mengatasi pencemaran Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor. Pemprov pun meminta warga untuk bersabar.
"Tetapi masyarakat mohon bersabar. Karena anggaran, atau dalam rangka mengeluarkan anggaran di pemerintahan ini kan tidak seperti membalikkan telapak tangan," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, di Royal Tulip Gunung Geulis Resort and Golf, Sukaraja, Kabupaten Bogor,(12/12/2019)
Ruzhanul mengatakan, Pemprov Jabar tidak akan mengabaikan Sungai Cileungsi yang tercemar. Dia menegaskan, Pemprov Jabar tidak hanya memikirkan Sungai Citarum saja dalam hal mengatasi pencemaran lingkungan.
"Tetapi ada tahapan yang harus dilakukan dengan sistem e-planning dan e-budgeting yang tidak bisa dihindari. Artinya masyarakat sabar dulu, kalau memang pemerintah Jabar menangani permasalahan itu," sambungnya.
Ada banyak pelaku industri yang melakukan pencemaran ke Sungai cileungsi. Mengenai hal itu, Ruzhanul mengatakan, tindaklanjut ke perusahaan yang melakukan pencemaran itu dilakukan secara bertahap.
"Ya bertahap. Kan sekarang ada cara khusus yang sudah dilakukan untuk penanganan Sungai Citarum. Cara yang dipakai di Citarum, dipakai untuk di Cileungsi untuk menormalisasi. Kenapa tidak?" kata Uu.
Sebelumnya, warga mengeluhkan Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, yang tercemar. Sebab, warna airnya hitam dan menimbulkan bau menyengat. Warga pun meminta pemerintah untuk segera mengatasi pencemaran di Sungai Cileungsi.
"Menyengat baunya, sampai masuk ke rumah saya. Baunya bisa bikin pusing," kata warga sekitar, Join, ketika ditemui di sekitar perbatasan Desa Wanaherang-Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Selasa (29/10/2019).(*/Jun)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro