JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengklaim penanganan Covid-19 di Ibu Kota masih terkendali meski kasus positif Covid-19 kemarin, Minggu 30 Agustus 2020 mencapai 1.114 orang.
Pasalnya, jumlah kasus aktif dan meninggal karena Covid-19 menurun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta belakangan hari ini karena kapasitas testing yang dilakukan juga tinggi. Menurutnya, kapasitas yang dilakukan baik oleh pemerintah dan swasta dj Jakarta mencapai 11 ribu atau 10 kali lipat dari yang diharuskan WHO.
"Jadi secara aktivitas testing, kita tinggi. Bahkan hari kemarin, hari Minggu, di laporan itu 43% dari testing seluruh Indonesia itu dilakukan di Jakarta. Konsekuensinya angka positif menjadi lebih banyak.
Ya karena kita melakukan testing. Tapi dengan cara seperti itu, kita mengetahui dengan senyatanya tentang status COVID-19 di Jakarta," kata Anies dalam webinar dengan tema 'Tantangan Perubahan Perilaku Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru', Senin (31/8/2020).
Anies menjelaskan, dalam testing itu Pemprov DKI Jakarta menemukan kasus baru dan masuk ke dalam sistem yang biasa disebut sebagai active case finding adalah kasus baru. Kemudian di ujung sistem ini terdapat dua variabel. Satu recovery atau pulih dan sehat kembali, kedua kasus meninggal.
Dalam sepekan terakhir, kata Anies, jumlah kasus aktif menurun secara signifikan. Artinya, jumlah orang yang harus dirawat atau isolasi jumlahnya berkurang. Kasus aktif itu diukur dengan angka kasus baru dikurangi angka sembuh dan dikurangi angka meninggal.
"Jadi meskipun angka kasus baru itu naik, tapi bila jumlah kasus aktif-nya itu menurun, dan bila angka kematian kita rendah, artinya penanganan itu relatif terkendali. Tapi ini belum selesai, belum selesai artinya kita masih punya PR untuk menuntaskan sampai betul-betul zero active case. Kalau begitu baru namanya selesai," pungkasnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, untuk penambahan kasus hari Minggu (30/8/2020) yang mencapai 1.114 kasus, 57 % di antaranya atau sebanyak 630 kasus baru adalah hasil tracing Puskesmas, yang mana melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif.
Tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksa/dites PCR. Sedangkan, dari active case finding yang dilakukan Puskesmas, ditemukan 6 kasus baru. Sementara, dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru.
Kendati terdapat tren kenaikan pada kasus harian, namun tingkat kematian (Case Fatality Rate atau CFR) menurun, yakni hingga 30 Agustus 2020, CFR di DKI Jakarta adalah 3 %. Jumlah kasus aktif yang sempat mengalami kenaikan pada bulan Juli dan awal Agustus, mulai menunjukkan pelandaian kembali dan penurunan, yakni hingga 30 Agustus 2020 sebanyak 7.960 orang.
Hal tersebut diikuti dengan tingkat kesembuhan (Recovery Rate) yang terus meningkat, sebesar 76,7 %.
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro