BOGOR - Keberadaan kampung dengan nuansa Arab, di kawasan Puncak Bogor telah lama mengubah wajah desa itu.
Sekitar Kampung Sampay, satu dari tiga kampung di Desa Tugu Selatan, satu kilometer di atas Taman Safari, Cisarua, Kabupaten Bogor, misalnya.
Nama-nama atau plang papan nama usaha di sana, kebanyakan ditulis dalam huruf Arab dan dipasang di kaca atau pintu. Maraknya turis dari kawasan Timur Tengah ke Puncak Bogor, dapat dilihat dengan kasat mata.
Setiap hari warga beraktivitas berdampingan dengan pria dan wanita, berwajah dan berpakaian khas Arab. Itulah kenapa banyak juga restoran di sana yang menyajikan makanan halal khas Timur Tengah.
Namun rupanya fenomena ini cukup membuat jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor gerah.
Pemkab Bogor, seperti dikutip dari Antara, akan menertibkan kondisi kearab-araban di sana.
"Merek-merek semua yang berbahasa Arab, toko-toko yang berbahasa Arab, minimal ada terjemahannya. Agar tidak seolah-olah menjadi kampungnya sendiri. Ini harus kita tertibkan. Puncak sebagai tujuan wisata," kata Plt Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Kardenal menyatakan, tulisan-tulisan berbahasa Arab di pertokoan, yang memberikan kesan sebuah permukiman Arab.
Dia juga menyoroti maraknya turis berbanding lurus dengan praktik kawin kontrak wisatawan dengan warga. Hal ini juga tak lepas dari ulah penghulu bodong atau penghulu yang namanya tak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA).
"Kita akan shock therapy amil (penghulu) bodong. Calonya juga coba kita tertibkan. Kita tidak ingin Puncak terkenal dengan kawin kontraknya. Itu bertentangan dengan Karsa Bogor Berkeadaban," tegas Kardenal.
Menurut dia, langkah tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Bupati Bogor, Ade Yasin dengan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor lainnya.
Jajaran Forkopimda telah menggelar rapat bersama khusus menanggapi perkara kawin kontrak di Puncak, Kabupaten Bogor.
Penertiban ini menurutnya bukan semata membersihkan nama baik pariwisata Kabupaten Bogor, melainkan juga sebagai antisipasi terhadap dampak sosial yang diakibatkan atas kawin kontrak. Pasalnya, tak sedikit perkara kawin kontrak di kawasan Puncak yang menghasilkan keturunan, lantas anaknya terlantar.
"Ini jadi permasalahan sosial. Maka itu kita akan lakukan penertiban bersama Forkopimda operasi terpadu, termasuk memindahkan pengungsi UNHCR," tandasnya.(*/Ju)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro