CIREBON - Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin telah resmi menjadi Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Dia menggantikan ayahnya yakni almarhum Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, sebagai sultan Keraton Kasepuhan Cirebon berikutnya.
Penobatan Luqman sebagai Sultan Sepuh XV dilaksanakan dalam prosesi tradisi Jumenengan di Keraton Kasepuhan Cirebon, pada Minggu (29/8/2020). Penobatan itu ditandai dengan diserahkannya keris pusaka peninggalan Sunan Gunung Jati kepada dirinya.
Menurut Wargi Keraton Kasepuhan, Pangeran Chaidir Susilaningrat, acara penobatan Luqman berjalan dengan lancar. Dalam acara itu, kata dia, dihadiri oleh sejumlah tamu penting, seperti raja dan ratu dari seluruh keraton di Indonesia, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Allhamdulillah kita telah sama sama mengikuti dan menyaksikan jumenengan, mengadakan tahlilan dan doa. Acaranya dapat berjalan dengan lancar. Dihadiri juga pimpinan daerah, raja dan sultan, serta tokoh masyarakat sesepuh wargi dan masyarakat. Kami bersyukur acara ini bisa berjalan lancar," kata Chaidir kepada wartawan, Minggu (29/8/2020).
Chaidir menyebut, rencananya setelah resmi menjadi Sultan Sepuh XV, Luqman akan melakukan silaturahmi ke pesantren dan keraton di Cirebon. Selain itu, Luqman juga bakal mempelajari program-program yang sebelumnya pernah dibuat oleh almarhum Sultan Arief.
"Agenda silaturahmi. Silaturahmi sudah dilakukan sebelum acara ini berlangsung. Keliling ke keraton dan pesantren. Belliau mendapat dukungan. Agenda prioritas?, langkah pertama pelajari program yang masih berjalan peninggalan sultan sepuh. Tentunya akan konsolidasi manajerial," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh adik almarhum Sultan Arief yakni Ratu Alexandra. Ia meminta agar masyarakat Cirebon mendoakan Luqman.
"Kami hanya mohon doanya agar Sultan Sepuh XV bisa lebih bijak. Hanya itu kami mohon dukungan dan doanya. Kami hanya ingin semua menjadi baik," paparnya.
Sedangkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hadir dalam acara Jumenengan ini menyampaikan, dirinya sangat menghormati adanya tradisi penobatan itu. Pria yang kerap disapa Kang Emil ini mengaku, sudah bersahabat baik dengan almarhum Sultan Arief semasa hidupnya.
"Saya hadir. Saya tidak mengikuti Jumenengan karena terlambat. Tapi intinya pertama Gubernur Jabar saya menghormati institusi tradisi yang sudah ada ratusan tahun, yaitu Keraton Kasepuhan. Oleh karena itulah kenapa saya hadir. Saya dengan almarhum bersahabat. Almarhum luar biasa,"tukasnya.(*/Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro