JAKARTA - Gregoria Mariska Tanjung siap diturunkan kapan saja, Piala Thomas-Uber di Kunshan, China 2016 tapi Gregoria masih malu-malu untuk mengajukan diri agar dimainkan.
"Kalau diminta main saya siap, tapi kalau sampai harus mengajukan diri untuk dimainkan saya belum berani bermain," kata Gregoria sebelum terbang ke Kunshan.
Menjadi pemain termuda di tim Indonesia,Gregoria tetap menyiapkan diri semaksimal mungkin.
"Meskipun paling muda, saya tidak minder. Saya dapat pengalaman dari kakak senior yang pernah main di Piala Uber. Itu yang paling penting, sharing pengalaman itu membuat saya terpacu. Sisi yang harus diperbaiki soal mental karena ini pertandingan beregu senior pertama saya. Jadi saya harus menjaga mental," katanya.
Gregoria sejatinya terpilih untuk mengisi skuat Merah Putih pada Kejuaraan Badminton Beregu Asia di Hyderabad, India pada bulan Februari tahun ini yang sekaligus menjadi kulifikasi putaran final Piala Thomas-Uber. Tapi, pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu malah dibekap sakit demam berdarah.
Dengan pertimbangan stamina, Gregoria ditarik dari skuat yang dikirimkan ke India. Posisinya digantikan Hanna Ramadini.
Gregoria malah mendapatkan kesempatan memperkuat tim nasional menuju putaran final Piala Uber 2016 di Kunshan, China mulai 15-22 Mei. Dengan peringkat ke-106, pemain 16 tahun itu berperan sebagai tunggal keempat alias pemain cadangan. Dengan usia itu dia menjadi pemain termuda dalam skuat Indonesia.
Sejauh ini, Gregoria memang belum mempunyai banyak pengalaman tampil di ajang senior. Bahkan, di turnamen perorangan. Gregoria baru bisa menembus turnamen level grand prix.
"Sejak 2014 saya mulai penyesuaian ke kelompok senior. Kalau dari segi latihan sama saja karena menu latiahn ditentukan pelatih. Kapasitas latian memang beda antara junior dan senior makanya yang penting saya menyiapkan mental agar saya tak jadi bulan-bulanan," tandasnya.(Rez)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro