JAKARTA - Mantan Staf Ahli Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief meminta kepada KPK supaya berani menangkap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok dilaporkan terkait dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Ia menjelaskan, mata anggaran Sumber Waras siluman dan audit investigasi menemukan kerugian negara atau memperkaya orang lain dan ini audit dilakukan atas permintaan penyidik KPK.
"Rakyat sudah tahu data apalagi yang kau dustakan. Ini kode rekening 1.02.001.03.613.5.2.3.01 belanja modal pengadaan tanah Sumber Waras," kata Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_AA, (20/2).
Ia menambahkan, apabila masih ada audit forensik pasti bisa ditemukan siapa yang curang atau dapat kick back. Tapi, fakta orang lain diperkaya karena NJOP dilanggar.
"Menangani kasus Sumber Waras ini tidak rumit, belanja modal pengadaan lahan bukan pembebasan lahan," ujarnya.
Untuk itu, Andi meminta kepada KPK, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti untuk menangkap penjual lahan Sumber Waras serta pembelinya.
"Ahok dan pemilik RS Sumber Waras pasti dengan sadar jual beli lahan yang statusnya HGB, transaksi yang melanggar hukum hampir lolos," jelas dia.
Sedangkan, kata Andi, status tanah Kalijodo yang bersertifikat resmi malah disikat atau digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI dengan bantuan aparat keamanan baik dari Polri maupun TNI. Padahal, status tanah Sumber Waras HGB akan berakhir Mei 2018 malah dibeli hampir 4 hektar.
"Di Kalijodo hak rakyat yang sah diambil, di Sumber Waras yang tanahnya tak dapat dijual belikan malah istimewa dibayar Ahok. Kalijodo ada sebelum ada republik, korupsi Sumber Waras setelah Gubernur Jakarta Ahok," tandasnya.(INILAH.COM/Nia)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro