BERBAHAYA LINTASI JALUR ALTERNATIF PUNCAK II

CIANJUR – Jalur Puncak II akan banyak dipilih sebagai jalur alternatif utama menjelang H-3 Lebaran pada masa mudik tahun ini. Meski digunakan sebagai jalur alternatif, kondisi jalan Puncak II di wilayah Kabupaten Cianjur sangat parah. Hal itu berbanding terbalik saat memasuki jalan wilayah Kabupaten Bogor. Menurut warga setempat, tak sedikit pengendara yang mengalami kecelakaan saat melintasui jalur itu.

Berdasarkan pantauan dilapangan (28/6), jalan Puncak II dimulai dari wilayah Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. memasuki wilayah tersebut, kondisi jalan jauh dari kata layak. Di sepanjang jalan hingga perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bogor, kondisi jalan rusak parah. Contohnya kondisi jalan di Kampung Sindangsari, Desa Batulawang, telah terjadi longsoran yang mengakibatkan badan jalan selebar 3 meter dan panjang 5 meter ambles.

“Awalnya hanya retakan, tapi makin lama makin besar, jadinya ambles. Dulu pernah ada yang meninjau orang dinas, tapi enggak ada tindak lanjut sampai sekarang. Kondisi jalan di sini rusak sampai Kampung Pajagan. Ke sananya (masuk wilayah Kabupaten Bogor) sudah agak bagus jalannya,” jelas Jafar (30), warga setempat.

Rusaknya jalan hingga Kampung Pajagan, Desa Batulawang terbukti benar. Setidaknya jalan sepanjang tiga kilometer di kampung itu rusak. Aspal di jalan tersebut sudah habis dan menyisakan batu besar dan tanah merah.

Doni Anggara (30), warga setempat mengatakan, kondisi jalur puncak II wilayah Desa Batulawang sejak lama sudah rusak dan belum ada perhatian serius dari pemerintah. Menurut dia, jalur tersebut menjadi alternatif utama ketika jalur puncak I macet, terlebih saat musim mudik Lebaran. Tidak hanya mobil dan sepeda motor, bus berukuran kecil juga melintasi ke jalur tersebut.

“Biasanya H-7 juga sudah banyak yang melintas ke sini. Puncaknya mah H-3,”tuturnya.

Kondisi jalan yang rusak seringkali membahayakan pengendara yang lewat, terutama saat musim hujan. Jalan yang sebagian besar terdiri dari batu dan tanah membuat kondisi jalan licin. Dia berharap, pemerintah tidak hanya berencana membangun jalur Puncak II, sebab jalur tersebut dinilai penting untuk akses warga dan pemudik saat Lebaran.

Berdasarkan data yang “PR” himpun, jalur alternatit tersebut menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur dengan panjang jalan mencapai 53 kilometer yang akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama dibangung sepanjang 28 kilometer dari Kecamatan Babakan Madang (Sentul)-Sukamakmur–Jonggol. Tahap kedua dari Sukamakmur–Cariu sepanjang 15 kilometer dan terakhir Sukamakmur–Cipanas, Cianjur sepanjang 10 kilometer. Dengan lebar jalan mulai dari 7-10 meter.(PR/Yan)

Recent Posts

TAK BENAR MENGUNDURKAN DIRI, IRWAN PURNAWAN TUNGGU KEPUTUSAN PJ BUPATI BOGOR

CIBINONG - Calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan tunggu kebijakan pimpinan dalam pemilihan…

6 hari ago

DISHUB DKI JAKARTA AKAN TERTIBKAN PARKIR LIAR DI MINIMARKET

JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan penertiban terkait pungutan parkir liar…

6 hari ago

SEMERU KEMBALI ERUPSI DISERTAI LETUSAN ABU VULKANIS

LUMAJANG - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di…

1 minggu ago

MENYUSUL LIBUR PANJANG, POLISI BERLAKUKAN GANJIL -GENAP MENUJU PUNCAK

CIBINONG - Satlantas Polres Bogor akan menerapkan sistem ganjil genap menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor…

1 minggu ago

KADISPORA ASNAN AP PEMBENTUKAN SOINA KABUPATEN BOGOR

CIBINONG – Keberadaan Special Olympics Indonesia (SOIna) Kabupaten Bogor yang diketuai Ahmad Azwari sebagai mantan…

1 minggu ago

PSSI MINTA PUBLIK TAK MEMBULLY PEMAIN TIMNAS U-23 INDONESIA

JAKARTA - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga meminta publik agar tidak membully pemain…

1 minggu ago