BOGOR – Sejumlah mobil mewah baru berjejer di halaman parkir utama Gedung DPRD Kabupaten Bogor, Cibinong, Selasa (12/11/2019). Pantauan dilokasi, sejumlah kendaraan berbagai merk mahal seperti Honda CRV, Toyota Fortuner dan Toyota Camry terbaru terlihat terparkir nyaman dibawah rindangnya pohon.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Agus Salim membenarkan jika kendaraan-kendaraan tersebut merupakan mobil dinas baru. “Betul, tapi itu warisan dari sebelumnya. Artinya, anggaran itu diusulkan melalui anggota dewan periode sebelumnya,” kata politisi dari Partai PKS ini.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, kendaraan ini dianggap sepadan untuk menunjang mobilisasi kinerja sebagai wakil rakyat yang harus blusukan hingga ke pelosok-pelosok wilayah. “Ini amanah dan memang sesuai kebutuhan,” singkatnya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor lainnya, Muhammad Romli menegaskan jika usulan kendaraan dinas bagi pimpinan dewan memang sudah ada dalam APBD. “Aturannya memang ada. Dan itu memang melihat pada segi kebutuhan. Kalau soal jenis tidak ada, tapi spesifikasi kendaraan ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Aset Daerah Kabupaten Bogor, Bangun Septa S. mengatakan, hingga 2018 jumlah kendaraan dinas milik Pemkab Bogor mencapai 3.456 unit. Dimana 984 unit kendaraan roda empat, 2.150 roda dua dan roda enam degan total 262 unit dalam kondisi baik.
“Semua kendaraan ini merupakan hasil inventarisir tahun 2018. Untuk yang tahun ini belum karena masih menunggu laporan dokumen dari pengelola di masing-masing dinas,” kata Bangun.
Terkait kendaraan dinas bagi pimpinan dewan, Bangun membenarkan jika kendaraan itu memang masuk kendaraan dinas. “Betul, tapi itu belum terinventarisir karena masuk dalam pengadaan semester dua,” paparnya.
Dikatakannya, prosedur pelaporan aset daerah memang mengikuti aturan perundang-undangan dan Kemendagri. “Jadi memang belum terinventarisir aturan pelaporannya memang diatur per semester anggaran. Untuk mobil dinas itu kemungkinan akhir tahun ini,” tandasnya. (Fuz)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro