BOGOR - Menggalakkan disegala bidang namun yang terjadi masalah yang sangat penting ditinggalkan oleh Pemkab Bogor , membidik bidang pariwisata yang ada dibayangi menjadi kota dengan bau sampah, jorok dan kotor .
Masalah sampah terus saja menghantui Kabupaten Bogor. Dengan populasi penduduk 5,8 juta jiwa dan luas wilayah yang begitu besar, produksi sampah harian Bumi Tegar Beriman pun sangat besar.
Jika ditimbang, produksi sampah di Kabupaten Bogor mencapai 2.850 ton per hari. Namun, hanya 700 ton yang bisa diangkut oleh 180 unit truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setiap hari dan dibuang ke TPA Galuga maupun TSPST Nambo.
Dengan kata lain, masih ada sekitar 2.150 ton sampah, baik dari rumah tangga, restoran, perkantoran maupun industri tidak terangkut oleh truk besar berwarna kuning milik Pemkab Bogor. Tidak heran, tumpukan sampah kerap dijumpai di tepi-tepi jalan di Bumi Tegar Beriman.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor, Atis Tardiana, jumlah ideal armada truk pengangkut sampah untuk Kabupaten Bogor sekitar 580 unit dengan asumsi satu unit truk melayani 10 ribu penduduk.
“Selama ini belum terangkut semua karena luas wilayah kita dan jumlah penduduk yang sangat besar. Yang tidak terangkut ini yang perlu penanganan lebih lanjut,” kata Atis, Minggu (7/4/2019).
Menurut Atis, dengan adanya bank sampah, pembuatan lubang-lubang biopori dan pengolahan dengan TPS 3 R mampu mengurangi sampah. Meski tidak signifikan, namun hal itu cukup membantu mengurangi timbunan sampah di Bumi Tegar Beriman.
“Produksi sampah sudah berkurang paling 8 persen. Tapi, bank sampah dan lainnya itu sudah bisa mengurangi 30 persen sampah-sampah yang tidak terangkut,” kilahnya .
Saat ini, DLH mencatat 353 bank sampah dan 32 Eco Village dan 144 Kampung Ramah Lingkungan (KRL) tersebar di Kabupaten Bogor.
“Karena armada untuk pengangkutan sampah minim, maka kita perlu juga aksi nyata dari masyarakat untuk mengolah sampah sendiri,” tutupnya.(*/ridz)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro