BOGOR - Adanya ratusan karyawan PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) yang diliburkan menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, perusahaan plat merah milik Pemkab Bogor tersebut belum memberi kejelasan dan kepastian atas status dan hak para karyawannya.(11/10/19)
“Ada 130 orang lebih karyawan diliburkan. Kebanyakan dari mereka belum menerima gaji sekitar 4 bulan terakhir. Kalau dirumahkan ada dasar hukum nya, (tapi) kalau diliburkan ga ada dasar hukum nya,” jelas Jajang Furqon yang pernah menjadi Humas dan Legal perusahaan BUMD tersebut.
Dia menambahkan, saat ini status dirinya saja tidak jelas, karena jika dikatakan mantan karyawan, Jajang mengaku tidak pernah dapat surat pemberhentian/pemecatan. Sementara saat ditanya kemungkinan upah/hak karyawan diselesaikan pembayarannya setelah ada perbaikan kondisi keuangan, menurutnya hal itu bagai mimpi di siang bolong.
“Sudah seharusnya pemegang saham (Bupati Bogor) segera evaluasi perusahaan, dengan menggelar RUPS Luar Biasa dan meminta pertanggung jawaban direksi dan komisaris,” tandasnya.
Jajang menambahkan, seharusnya ada kepastian dari para pemegang saham untuk memastikan agar para pegawai (karyawan) tidak terkena dampak dari rusaknya pengelolaan perusahaan.
“Secara hukum sebenarnya perusahaan ini sehat. Indikatornya bisa di lihat dari tidak adanya tindakan dari pemegang saham (Bupati Bogor) dalam melakukan langkah-langkah hukum yang berarti.” jelasnya.
Rosadi sebagai pengacara dari PT PPE yang dihubungi lewat telpon genggam mengatakan," Pihak PT PPE akan membenahi yang terjadi dalam perusahaan waktu dekat , semoga akan cepat diselesaikan ," tutupnya.
Sementara Direktur PT PPE Rajab Tampubolon yang kembali dikonfirmasi media ini melalui jaringan WhatsApp, kembali tidak memberikan jawaban detail. Dirinya justru berdalih, sudah memberikan respon lewat salah satu media online. Sedangkan mantan Direktur Umum (Dirum) Yasin Zainudin saat dikonfirmasi media ini mengaku tidak tahu dan sudah tidak bekerja di PT PPE sejak 9 bulan lalu.
Begitupun Direktur Operasional (Dirops) Asep Zaenal Muttaqin mengaku sudah mundur sejak bulan Januari 2019. “Maaf kang saya tidak kompeten memberi jawaban,” pungkasnya. (*/Fuz).
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro