JAKARTA - Susunan kepengurusan partai Golongan Karya (Golkar) di bawah Ketua Umum Airlangga Hartarto telah rampung. Dalam struktur tersebut ada bekas nama pesaingnya yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Wakil Ketua Umum, beserta beberapa koleganya masuk menjadi bagian kepengurusan.
Sekadar diketahui, beberapa orang dekat Bamsoet yang masuk kepengurusan adalah Nusron Wahid, Elvis Junaedi, dan Robert Jopie Kardinal.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menyatakan, susunan kepengurusan partai Golkar saat ini untuk mengakomodir berbagai macam kepentingan dan tidak untuk bagi-bagi jabatan, serta bukan hanya mengakomodir kubu Bamsoet saja.
“Ya, itu memang mengakomodir berbagai macam kubu ya, enggak cuma Pak Bamsoet aja juga mengakomodir semua kepentingan yang ada di Golkar,” ujar Dave saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dave melihat susunan kepengurusan di bawah Ketum Airlangga untuk periode 2019-2024 untuk membuat Partai Golkar semakin kuat dalam menghadapi even-even politik ke depannya.
“Jadi, memang harus agak sedikit banyak jumlah pengurusnya, tapi kan mengumpulkan semua kekuatan kekuatan di dalam Golkar,” katanya.
Karena itu, anggota Komisi I DPR RI ini pun menganggap wajar jika jumlah kepengurusannya lebih banyak demi kebaikan partai ke depannya. Bukan sekadar untuk bagi-bagi jabatan untuk kelompok tertentu.
“Ya, tentunya itu untuk kekuatan Golkar, jangan dipikir itu bagi-bagi jabatan. Kalau bagi-bagi jabatan itu ya berarti enggak akan kerja dan harus dievaluasi lagi nanti, tidak bisa perform dan harus diganti,” ungkapnya.(*/Adyt)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro