JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seluruh pejabat fokus melakukan pencatatan aset untuk mengejar target WTP (wajar tanpa pengecualian). Seluruh aset harus tercatat sedang aset yang hilang harus terus diburu. Pejabat yang tidak jujur dalam mencatat aset akan dicopot bahkan sampai pemecatan.
“Seluruh pejabat dan aparatur terkait di seluruh satuan unit kerja fokus untuk WTP,” kata Anies.
Anies meminta pejabat jujur dalam melaporkan pencatatan semua aset milik Pemda DKI. “Proses mempertahankan WTP, satu yang mendasar adalah aset.
Karena itu saya meminta semuanya untuk melaksanakan sensus dengan tertib, benar, tuntas,” kata Anies.
Ia tak segan memberikan sanksi berat bagi pegawai yang nantinya terbukti tidak jujur. Anies mengancam hukuman pemecatan sebagai hukuman ke pegawai yang tidak jujur.
“Bila aset dilaporkan ada, ternyata tidak ada. Maka yang melakukan itu akan ada sanksi. Bila terbukti manipulasi, itu pelanggaran pra pendidikan, itu di orang tua. Kalau bohong maka pelakunya akan diberhentikan dari posisinya,” ujarnya.
Anies juga memerintahkan agar aset aset yang hilang terus diburu. Terutama menyangkut lahan berupa fasos dan fasum dari pengembang.
Sementara itu, Prabowo Soenirman, anggota DPRD DKI Jakarta, meminta agar masalah kasus RS Sumber Waras dan lahan Cengkareng juga dituntaskan. “Kedua kasus itu harus dituntaskan karena jelas merugikan keuangan negara ratusan miliar,” katanya.Ia mendukung upaya pemotong dalam menata dan menyusun daftar aset daerah. (*Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro