JAKARTA - Presiden Jokowi mengajak ulama untuk merawat persatuan, kerukunan, persaudaraan, dan ukhuwah (persaudaraan), baik ukhuwah islamiah (Islam) maupun wathaniah (kebangsaan) sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
“Saya minta ulama untuk menyampaikan kepada masyarakat dan lingkungannya agar merawat persatuan, kerukunan, persaudaraan,” kata Jokowi saat silaturahmi dengan ratusan peserta Halaqah Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren Jawa Barat di Istana Negara, Jakarta,(28/2/2019).
Kepala Negara mengaku merasa senang saat dapat berkumpul dan bertemu kembali dengan ulama. Sebab selama ini ulama selalu memberikan nasihat-nasihat penting.
“Setiap bertemu dengan para ulama hati saya selalu merasa tenang karena ulama selalu memberikan petunjuk-petunjuk dan nasihat kepada saya,” terang Jokowi.
Nasihat itu, menurut Jokowi, baik secara pribadi kepada dirinya, maupun sebagai seorang muslim dan juga nasihat ulama kepada umara, terutama untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
Presiden menjelaskan bahwa pemerintah memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan ekonomi umat. Sejumlah kebijakan pemerintah telah diambil berdasarkan kebutuhan dari lingkungan ulama dan para santri yang disampaikan kepadanya.
“Karena sering keluar-masuk di pondok pesantren membuat saya tahu kebijakan apa yang harus kita keluarkan dan kerjakan. Semakin tahu kita keluhan-keluhan dari para santri dan yang mulia para kiai juga menyampaikan kepada saya,” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan, bahwa ghibah, hoaks, dan kabar-kabar fitnah bisa meresahkan masyarakat dan bisa memecah belah bangsa kalau ini tidak direspon dengan cepat.
“Jangan dianggap ini hal yang ringan, ini hal yang berat bagi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Jokowi.
Menurutnya banyak logika yang tidak masuk terkait hoaks-hoaks itu. Ia menunjuk contoh hoaks kemarin, masalah nanti pemerintah akan melegalkan kawin sejenis, juga soal isu larangan azan. “Coba, masya Allah logikanya nggak masuk. Negara kita ini adalah negara yang sangat menghargai norma-norma agama, nilai-nilai agama,” pungkasnya. (*/Adyt))
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro