Yang harus diwaspadai penyakit diare terutama di lokasi yang terkena banjir dan banyak genangan air .
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Anne Nur Chandra Handayani, mengungkapkan penyakit yang biasa muncul pada musim hujan yakni diare, kulit, insfeksi saluran pernafasan akut (ISPA), influensa dan leptopirosis. “Sedangkan pasca banjir biasanya demam berdarah dan cikungunya,” jelas Anne
Pada 2011 lalu, penyakit diare menempati rangking tertinggi penyakit di musim penghujan. Penyebabnya, kata dia, adalah tercemarnya air sumur akibat kotoran dan bakteri yang terbawa oleh banjir.
“Saat musim banjir, ketersediaan air bersih sangat penting, makanan dan minuman yang dikonsumsi juga harus higienis,” ujarnya.
Balita juga paling rentan terkena influenza. Masa penyebaran dan inkubasi virus ini sangat cepat, hanya dalam tempo tiga sampai tujuh hari.
Menurut Anne gejala yang paling sering muncul adalah nyeri kepala, nyeri otot, demam, lemas hingga kejang. Biasanya juga disertai dengan bersin dan batuk tidak berdahak. Peningkatan suhu badan dapat terjadi dalam 12-24 jam. Factor pemicunya, terang Anne, adalah udara dingin dan menurunnya kekebalan tubuh terutama pada Balita dan Usia lanjut.
“Serangan influenza bisa menimbulkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) termasuk radang paru,” imbuhnya.
Untuk mengindari terserang ISPA, kata Anne, masyarakat dianjurkan tidak terkena langsung air hujan, tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang terkena ISPA dan yang terpenting menjaga kesehatan tubuh.
“Tahun lalu golongan Balita paling banyak terkena influenza,” tuturnya.
Anne menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Bekasi sendiri sudah menyiapkan Tim Penanggulangan Bencana Banjir, yang bertugas untuk menangani berbagai masalah kesehatan yang muncul saat musim hujan .(Eln)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro