JAKARTA - Transportasi massal harusnya memberi kemudahan dan murah namun ini menjadi beban di masyarakat untuk pemakainya .
Menjelang beroperasi akhir Februari ini, kereta cepat Lintas Rel Terpadu (LRT) Kelapa Gading-Velodrome terancam tidak laku. Ini menyusul penetapan tarif sebesar Rp12 ribu oleh pemerintah.
Beberapa warga pengguna transportasi di Jakarta menilai tarif LRT masih terlalu mahal bila dibandingkan dengan jarak tempuhnya. Mereka meminta tarif diturunkan.
“Kalau Rp12 ribu lebih baik naik ojek online. Saya kira untuk rute Kelapa Gading-Velodrome tarif sebesar itu terlalu mahal,” tukas Yani, warga, Minggu (17/2).
Hal yang sama juga dilontarkan Andi, warga lainnya. Menurutnya dengan hanya berjarak 5,8 kilometer jelas tarif sebesar Rp12 ribu itu sangatlah mahal.
“Tentu mahal lah tarif senilai itu. Karena setelah sampai di stasiun tujuan kami masih harus melanjutkan dengan angkutan lainnya. Seperti bus kecil misalnya. Padahal, bila naik ojek online, dengan tarif lebih murah bisa langsung sampai ke tempat yang dituju,” ucap Andi.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono, mengaku tidak resah bersaing dengan ojek online. Alasannya, walau jarak LRT Jakarta belum panjang, tetapi fasilitas yang ditawarkan sangat nyaman.
Allan mengaku telah berdiskusi dengan beberapa pengendara ojek online. Dan mendapat kesimpulan bahwa LRT Jakarta memiliki segmen yang berbeda.
“Jadi mereka laku untuk jarak pendek ya, kalau jarak jauh banyak yang komplain. Bayangan saja nanti dari Kelapa Gading ke Dukuh Atas dengan kombinasi LRT dan Transjakarta harusnya laku,” tutur Allan.
Sekadar diketahui, proyek LRT Jakarta terbentang sepanjang 5,8 kilometer dari Velodrome, Jaktim, hingga Kelapa Gading, Jakut. Proyek tersebut awalnya ditargetkan selesai sebelum perhelatan Asian Games 2018 yang digelar 18 Agustus. Namun, rencana tersebut diundur awal 2019. Hingga saat ini, pengerjaan enam stasiun LRT telah mencapai 94 persen hingga 97 persen.
Delapan rangkaian kereta LRT telah mendapatkan sertifikasi layak operasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). PT LRT Jakarta menargetkan waktu kedatangan antar kereta atau headway LRT Jakarta mencapai lima menit pada jam sibuk dan 15 menit pada waktu reguler. (*/Nia)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro