JAKARTA - Peredaran narkoba yang tidak lagi melihat strata sosial membuat Suku Dinas Pendidikan Sekola Dasar Jakarta Timur tidak akan segan-segan menindak guru-guru yang terbukti menggunakan narkoba.
Tes urine akan dilakukan secara berkala dan rutin.
"Kalau positif akan diproses sanksi berlaku, kami juga mendeteksi hal tersebut," Kasudin Dikdas Jakarta Timur, Nasrudin di Kantor Walikota Jaktim, (29/7).
Hari ini sendiri ratusan guru dari tingkat SD sampai SMP dari 70 sekolah di Jakarta Timur mengikuti program penyuluhan narkoba oleh BNNP.
Namun diakhir sesi pihak BNNP meminta sampel urine. Sontak beberapa guru ada yang antusias mengikuti tes urine tersebut. Meski begitu terlihat satu-dua guru yang melarikan diri usai acara sosialiasi.
"Tadi saya berseloroh kami ngetes urine ini untuk melihat kondisi kesehatan mereka, tetapi kita sebenarnya mengambil urine untuk tes narkoba," katanya.
Usai Lebaran, tes serupa akan kembali dilakukan. Targetnya 50 persen guru yang ada di Jakarta Timur.
"Targetnya 50 persen dari puluhan ribu guru yang ada di Jakarta Timur, kurang lebih sekitar 10 ribu guru," tandasnya.
Sedikitnya 200 guru menjalani tes urine hari ini yang difasilitasi oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta.
Satu sampel urine yang terindikasi menyalahgunakan narkoba dibawa ke lab untuk dilakukan proses assesment.(*Tri)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro