BATURAJA - Minimnya fasilitas Sekolah Dasar Negeri 68 Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menyebabkan siswa didiknya terpaksa menjalani aktivitas belajar dan mengajar di lantai.
Murti Ningsih selaku kepala sekolah mengungkapkan, hingga saat ini SDN 68 Ogan Komering Ulu tidak memiliki meja dan kursi. Hal ini lah yang membuat para siswa belajar di lantai.
"Siswa terpaksa duduk lesehan di atas lantai menggunakan alas karpet sambil mendengarkan guru mereka menjelaskan pelajaran di papan tulis karena minimnya sarana dan prasarana di sekolah. Kendati demikian, siswa masih bersemangat dan rajin belajar di ruang kelas," kata Murti, Baturaja, (29/10/2017).
Pihaknya pun telah mengusulkan pengadaan meja dan kursi kepada Dinas Pendidikan OKU. Namun, hingga kini usulan itu tidak ada kejelasan apakah sudah disetujui atau tidak.
"Kami telah mengusulkan pengadaan meja dan kursi ke Dinas Pendidikan tapi belum ada tanggapan. Sedangkan saya baru setahun menjabat kepala sekolah di sini. Sejak tahun 2016 sekolah ini tidak memiliki apa-apa, baru sekarang ada perubahan-perubahan yang kami lakukan bertahap seperti pengecatan gedung, pemasangan hordeng dan pembelian kursi baru untuk guru mengajar di dalam kelas," tuturnya.
Ia mengemukakan, SDN 68 OKU saat ini memiliki dua ruangan kelas yang tidak memiliki meja dan kursi sebagai alat penunjang kegiatan belajar dan mengajar.
Jika mengandalkan dana BOS untuk belanja pengadaan kebutuhan belajar, maka tak akan mampu mencukupi. Hal itu dikarenakan dana yang diterima pihak sekolah sangat minim.
"Kami berharap dinas terkait dapat merealisasikan usulan kami mengenai meja dan kursi, demi kenyamanan guru dan murid dalam melakukan kegiatan belajar mengajar," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan OKU, Achmad Tarmizi melalui Kepala Seksi Penilaian Kurikulum, Hendri Wijaya mengaku, memang benar pada 2016 ada usulan proposal mengenai mobiler (kursi dan meja) dari pihak sekolah.
Namun usulan tersebut tidak terealisasi disebabkan APBD wilayah setempat mengalami devisit anggaran. "Kami usahakan tahun 2018 usulan meja dan kursi, mudah-mudahan dapat terealisasi," kata Hendri.
Disamping itu kata dia, pihak operator sekolah harus rajin mengupload data dapodik karena bisa langsung ke pusat, sehingga dari Kementerian Pendidikan akan tau tentang kondisi sekolah yang nantinya bisa dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Kami berterima kasih atas informasi ini sebagai bahan untuk memperjuangkan usulan dari pihak sekolah dan juga akan kami perjuangkan ke DPRD OKU pada saat rapat, kami berkeinginan sekolah di OKU seluruhnya bagus," tandasnya.(*Hen)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro