Pemkab Gresik dan juga Badan Geologi Kementrian ESDM yang terjun ke lokasi semburan beberapa waktu lalu hanya sebatas melakukan observasi dan penelitian terkait kandungan gas.
Semburan gas bercampur minyak mentah, kembali meluap setelah menurunkan tekanan gas. Bahkan semburan sempat terhenti selama tiga jam pada Minggu malam lalu.
Meluapnya semburan gas kembali terjadi sejak Senin (19/11) malam. Dibandingkan sebelumnya, aroma gas yang ditimbulkan cukup kuat dan sangat menyengat.
Suyanto, warga desa setempat mengatakan, hingga kini belum ada upaya penghentian semburan.
”Aroma gas yang keluar dari semburan sekarang mulai terasa sampai di pemukiman warga. Kami takut akan membahayakan karena baunya menganggu pernafasan,” tuturnya. (20/11).
Semburan gas bercampur minyak mentah di desa Metana Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik sudah terjadi sejak Selasa pekan lalu, hingga kini masih terus berlangsung bahkan kandungan gas yang keluar semakin bertambah besar hingga aromanya tercium dari pemukiman warga.
Kini, warga di desa yang memiliki 35 sumur tua peninggalan Belanda tersebut hanya bisa berharap semburan yang menghasilakan minyak dan gas tersebut tidak sampai menimbulkan ancaman dan bencana.(Gio)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro