Selain ruang rapat masih mumpuni, juga nominalnya yang besar dinilai menghambur-hamburkan duit rakyat.
“Ruang rapat paripurna itu masih bagus dan nyaman buat sidang anggota dewan. Mau diapakan lagi? Okelah kalau direhab, tapi jangan sampai Rp 5 miliar, masih banyak sekolah di Kabupaten Bogor yang rusak.
Alangkah baiknya dana miliaran itu buat kenyamanan siswa menuntut ilmu, misalnya,” kata salah satu aktivis .
Reaksi serupa dilontarkan M Sinwan MZ, Ketua Gerakan Pemberantasan Korupsi Korwil Bogor yang mengatakan, rencana ini membuktikan angota dewan tidak lagi peduli dengan rakyat.
“Jika dipaksakan, artinya anggota dewan tidak ada empati lagi terhadap sekitar 1,4 ribu rakyat yang hidup miskin,” ujarnya.
Anggota dari Fraksi Amanat rakyat juga menilai anggaran sebesar itu berlebihan dan mendesak badan anggaran (bangar) mengkaji ulang,
“Terlalu besar nominalnya, sebab itu kita minta dikaji ulang,” jelas Ketua Fraksi Amanat Rakyat DPRD kabupaten Bogor , Usep Saefullah.
Diakuinya kondisi ruangan tersebut saat ini masih layak. Namun memang membutuhkan perawatan ekstra dan peningkatan manajemen pengelolaan.
“Terutam kapasitas gedung yang dirasakan perlu diperluas agar mampu mengakomodir kegiatan besar yang melibatkan masyarakat banyak. “Tapi nominalnya jangan sampai Rp 5 miliar, dan paling utama peningkatan manajemen pengelolaan,” tambahnya.
Sebelumnya dalam rapat RAPBD tahun 2013, dibahas rehabilitasi ruang rapat paripurna dan penambhaan biaya perawatan gedung DPRD Kabuapten Bogor. Dalam rapat itu Sekretaris Dewan Emi H mengajukan anggaran sebesar Rp 5 miliar buat merehab ruang rapat paripurna.(Adi)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro