“Kami yakin target yang dibebankan dari retribusi KIR untuk Angkot tahun 2012 ini dari Rp 120 juta dapat tercapai bahkan bisa melampaui target tersebut,” jelas Kepala Bidang Angkutan Umum Dishubkominfo Kota Tangsel, Widjaya Kusuma, Rabu (11/9).
Data itu dilihat dari penerimaan retribusi hingga awal September 2012 ini yang sudah mencapai sekitar 65 persen atau sekitar Rp 60 juta. Hasil ini merupakan dari semakin banyaknya trayek Angkot yang melalui wilayah Kota Tangsel sebagai salah satu kota baru dan penyangga DKI Jakarta.
Menurut dia, jumlah Angkot yang ada sekarang dan beroperasi sekarang ini mencapai 1.368 unit Angkot dari 24 trayek yang ada.
Walaupun, sambung dia, ada pengurangan jumlah trayek dari sebelumnya yang mencapai 28 trayek.
Kegiatan pengurusan KIR itu sendiri oleh pengelola maupun pemilik Angkot dilakukan setiap enam bulan sekali dari total perolehan retribusi KIR sekrang yang mencapai Rp 60 juta, tambah dia, ternyata sekitar Rp 30 juta berasal dari KIR Angkot.
Tak hanya dari KIR saja target PAD untuk Kota Tangsel bisa tercapai tapi ada sejumlah pemasukan lain yang tak kalah banyak yaitu dari pemasukan retribusi parkir di sejumlah lokasi yang ada di Kota Tangsel melalui parkir on the street selama dua bulan ini yang dikelola LSM dan warga setempat dengan perolehan sekitar Rp 100 juta, katanya.
Sementara itu, Yanto, warga Ciputat, berharap jajaran Pemkot Tangsel hendaknya tak hanya senang mendapatkan pemasukan restibusi KIR dari Angkot saja tapi juga melakukan pendataan serta penertiban terhadap Angkot yang mangkal seenaknya di pinggir jalan.
“Percuma dapat PAD banyak tapi lalulintas semrawut dan kerap macet akibat ulah sopir Angkot yang ngetem sembarangan,” tandasnya. (Elk)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro