sekarang ini, pemimpin dituntut untuk memajukan kesejahteraan rakyat berdasarkan asas demokrasi.
Hal tersebut disampaikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela pertemuan sarasehan dan buka
puasa bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (30/7).
Jusuf Kalla menilai bahwa partai politik di zaman reformasi ini masih jauh seperti apa yang ada dalam paham
demokrasi, yakni semua keputusan diambil secara bersama atas nama rakyat.
"Semua partai harus introspeksi, termasuk Golkar sendiri," kata mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.
Kalla mengatakan, pada zaman Oorde Baru semua orang bergantung pada partai. Namun, pada reformasi,
semua berubah total. Saat ini Indonesia mengalami perubahan yang sangat luar biasa. Bagi Kalla, jika Golkar
ingin berkembang, Golkar harus demokratis sesuai dengan zamannnya.
Jelang Pemilihan Umum Presiden 2014, sejumlah partai sudah bersiap untuk mencalonkan siapa yang pantas
untuk diusung menjadi presiden. Bahkan Jusuf Kalla, yang saat ini masih menjadi bagian dari Partai Golkar,
rela apabila dirinya diusung partai lain untuk menjadi presiden 2014 dan dipecat dari partai berlambang
pohon beringin tersebut.
"Bukan soal baik atau enggak baik jika nantinya saya memilih partai lain. Contoh PAN, apa bedanya dengan
Golkar? Golkar makin religius, jadi semua tidak ada perbedaan," tandasnya .(*Cok)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro