JAKARTA - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang kini meringkuk sebagai tahanan KPK adalah gubernur perempuan pertama yang menjadi tersangka.
Kasus ini menjadi pukulan berat bagi wanita yang ingin meningkatkan keterwakilannya di parlemen.
"Tentu kita dikagetkan oleh status tersangkanya Atut. Tapi tetap, pemberantasan korupsi harus ditegakkan, perempuan tidak boleh jadi lemas," kata Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung BKKBN, Jalan Permata, Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, (23/12).
Menurut Khofifah, para perempuan yang menjadi calon legislatif kini harus berusaha lebih keras untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka pantas dipercaya untuk membawa aspirasi wilayahnya masing-masing.
Status tersangka Atut menjadi sumber kewaspadaan bagi para politisi perempuan.
"Sisi negatifnya, para caleg perempuan bisa jadi tidak percaya diri dalam mengkampanyekan dirinya. Biasanya kan caleg perempuan dipilih karena lebih amanah, tapi sekarang ya bagaimana," kata mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ini.
Namun Khofifah menegaskan bahwa masih ada hal positif yang bisa diambil dari kasus ini yaitu kesempatan untuk refleksi secara kritis. Para perempuan tetap harus bersemangat dalam berkarir di bidang politik.(*Fet)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro