Dalam aksi demo itu, para PKL menolak segala upaya penggusuran atau pengosongan lahan dagang mereka yang akan dilakukan oleh Tim Penertiban Asset Daop II Bandung.
Anung, koordinator lapangan aksi demo, mengatakan jika tujuan demo ini adalah menuntut agar para PKL tetap bisa berjualan sebelum adanya relokasi,
“Kami mengusulkan bahwa pedagang kaki lima yang ada di stasiun Ciroyom meminta agar tetap bisa berjualan sebelum ada solusi yaitu relokasi,” ungkap Anung.
Dalam aksi demo tersebut, para pendemo mengaspirasikan suaranya dengan yel-yel dan tulisan-tulisan di kertas. Ada sekitar 700 masa yang dikerahkan dari target masa 5000 orang.
“Yang demo ke Daop ada 200, dan ada 500 orang yang berjaga-jaga di stasiun” tutur Anung.
Manejer Humas PT KAI Daop II Bandung , Bambang, mengatakan jika pihaknya sudah menerima aspirasi dari para pendemo dan akan menyampaikannya pada pihak pusat.
“Dari pimpinan pusat sendiri sebenarnya mengatakan jika berdagang di lahan sekitar stasiun tidak diperbolehkan. Tapi aspirasi mereka kami hargai, maka kami akan sampaikan ke pimpinan pusat” papar Bambang.
Terkait penggusuran PKL di stasiun Ciroyom, Bambang mengatakan jika pihaknya hanya melakukan program manajemen PT Kereta Api yakni mengembalikan kawasan stasiun sesuai dengan fungsinya.(*D Tom)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro