BOGOR - Lebaran haji ini harga hewan qurban naik begitu tinggi dan menyebabkan animo masyarakat untuk qurban menurun tajam .
Pasalnya ,Naiknya harga hewan kurban ditenggarai sebagai penyebab turunnya jumlah hewan kurban yang disembelih di Kota Bogor.
Tahun 2012 lalu jumlah hewan kurban yang disembelih sebanyak 9.800 ekor, tahun 2013 ini hanya 8.500 ekor.”Turunnya sekitar 20 persen,” jelas Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Kota Bogor, Robert Hasibuan, Rabu.
Merosotnya jumlah hewan kurban yang disembeli ini, disebabkan melonjaknya harga hewan kurban sekitar 30 persen dibandingkan tahuan lalu.
“Rata-rata-rata kenaikan hewan kurban kambing atau domba sekitar Rp 300 per ekor sedangkan sapi sekitar Rp 500.000 per ekor,” jelasnya.
Kenaikan ini mempengaruhi daya beli masyarakat untuk berkurban. Sedangkan kenaikan disebabkan jumlah jewan kurban yang pasok ke Kota Bogor juga berkurang. Dia juga mengatakan, dari sisi berat atau bobot hewan kurban juga berkurang.
“Tahun lalu ada hewan kurban seberat 350 kg seekor, kini hanya 300 kg per ekor,” tambahnya seraya menyebutkan dari 8.500 ekor hewan kurban yang disembeli itu,1.500 ekor di antaranya sapi dan 7.000 ekor kambing atau domba.
Sedangkan pemeriksaan hewan kurban itu, dia mengatakan tidak ditemukan masalah kesehatan atau penyakit. Seluruh hewan kurban yang diperiksa dapat dikatakan memenuhi persyaratan kesehatan atau dalam syareat Islam.
“Semula kita khawatirkan wabah cacing hati pada hewan kurban. Alhamdulillah, tim yang diturunkan di 200 titik pemotongan tidak menemukan kasus tersebut, paling hanya masalah administrasi hewan seperti tidak memiliki surat keterangan kesehatan hewan,” katanya.
Sebaliknya di Kabupaten Bogor jumlah hewan kurban yang disembeli meningkat dari 28.775 ekor pada 2012 lalu menjadi 26.430 ekor tahun 2013 ini. “Sedangkan dari pemeriksaan kamim ditemukan 132 kasus kesehatan hewan kurban. Tahun lalu ditemukan sebanyak 289 kasus,” kata Kabid Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Ramilah Erlian.
Kasus yang ditemukan pada hewan kurban itu bukan antrak, tapi penyakit organ vital ternak seperti paru-paru, usus, jantung, limpa ditemukan cacing hati.
“Penyakit yang ditemukan pada hewan kurban itu kita minta ditunda pemotongannya, sedangkan yang sudah disembelih kita pilah-pilah bagian yang terkena pebnyakit itu lalu dibuang,” tandasnya. (Adi)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro