INDRAMAYU – Perbaikan jalan seharusnya menjadi prioritas dari jauh hari karena setiap hari besar seperti baru dikerjakan .
Menjelang puncak arus mudik Idul Fitri, beberapa titik di Jalan Pantura yang rusak penuh lubang mulai diperbaiki. Hanya sayangnya, terhadap titik-titik tidak yang rusak itu dilakukan perbaikan total, tetapi cukup hanya dipoles dan ditambal sulam.
Kalau ada peninggian jalan hanya dilakukan sepenggal-demi sepenggal. Panjangnya lebih dari 3 Km. Perbaikan tambal sumbal ataupun peninggian jalan yang tidak menyeluruh itu yang membuat para pengendara, khususnya sepeda motor menjadi khawatir mengalami kecelakaan saat perjalanan mudik atau balik karena kondisi jalan yang bergelombang tidak tersentuh perbaikan.
Pemantauan dilapangan(4/6) pekerja bersama alat berat terlihat sedang memperbaiki titik kerusakan jalan di Desa Larangan Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dengan cara penginggian lapisan hotmix. Pekerjaan itu dilakukan sepenggal-sepengal alias tidak menyeluruh. Padahal kerusakan jalan khususnya di Pantura Desa larangan itu sudah terlihat parah.
Apalagi di dekat simpang tiga Larangan. Terdapat puluhan lubang jalan yang terlihat menganga. Lubang-lubang jalan itu beberapa bulan silam sudah ditambal. Namun setelah diguyur hujan beberapa hari terakhir tambalan hotmix pada lubang jalan itu terelupas lagi. Sehingga lubang jalan terlihat menganga cukup lebar dan jumlahnya semakin bertambah.
“Kerusakan jalan di Simpang Tiga Larangan sudah seringkali ditambal tapi rusak lagi rusak lagi karena penambalannya tidak serius,” kata Rasmin, 52 warga Kecamatan Lohbener. Ia mengharapkan luban jalan itu tidak hanya ditambal saja. Melainkan digali terlebih dahulu kemudian diberi lapisan hotmix dan dipadatkan menggunakan mesin penggilas jalan.
“Pemadatannya jangan hanya menggunakan stamper, mesin pemadat jalan yang bentuknya sangat kecil seperti setrikaan. Jalan Pantura ini Jalan Nasional, dilalui segala kendaraan dengan bobot muatan yang sangat berat. Tonase mobil barang yang melintas sampai 50 ton, sedangkan pemadatan menggunakan stamper hanya untuk kendaraan bermuatan satu atau dua ton,” kata Usman, 49 warga yang lain.
Selain perbaikan jalan hanya dengan penambalan lubang jalan atau peninggian lapisan hotmix yang dilakukan hanya sepenggal dua penggal, juga pekerja terlihat mengecat trotoar atau median jalan yang sudah terlihat kusam.
Pengecetan median jalan itu penting karena pengalaman puncak arus mudik dan arus balik banyak pengemudi kendaraan bermotor-khususnya malam hari yang kondisinya gelap menabrak median jalan karena tidak melihat rambu-rambu median jalan seperti cat zebra.(*Asp)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro