Hal ini diungkapkan oleh anggota Panja kasus Hambalang, Reni Marlinawati Amin, saat ditemui usai menghadiri diskusi di Jakarta, Selasa (31/7).
"Pansus tetap harus dibentuk. Dari dua pakar Geologi saja sudah kelihatan penyimpangannya banyak," kata Reni sembari memaparkan bahwa tanah di bukit Hambalang tidak layak untuk bangunan apapun.
Baginya, peluang untuk terbentuknya Pansus Hambalang masih terbuka.
"Bagi saya itu tetap harus maju (jadi Pansus), tapi delapan fraksi lainnya saya enggak ngerti," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu.
Ia mengatakan, salah satu fungsi Pansus nantinya untuk mengawasi proses hukum yang terjadi. Pasalnya, penetapan status tersangka tidak boleh berhenti pada Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar.
"Saya takut dia akan pasang badan sendirian, sehingga yang lainnya tidak akan tersentuh," paparnya.
Menurutnya, kasus megakorupsi Hambalang yang nilai proyeknya mencapai Rp2,5 triliun itu sudah telanjang bulat, sehingga sudah terlihat siapa saja yang sebenarnya terlibat. "Kasus ini sudah telanjang bulat seperti (kasus bail out bank) Century kok," ujarnya.
Namun demikian, Reni enggan menyebutkan nama-nama aktor yang diduga kuat terlibat dalam kasus tersebut. Ia juga yakin Komisi Pemberantas korupsi mampu membongkar kasus megakorupsi tersebut jika ada niat dan keseriusan. (*Tri)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro