MEDAN - Berdasarkan Informasi yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terekam 41 kali gempa guguran.
Selain itu tercatat dua kali gempa Low Freqwency, satu kali gempa vulkanik dalam, dan tremor secara terus menerus dengan amplitudo 0,5 – 2 milimeter (mm).
“Untuk hari ini tercatat 1 kali kejadian awan panas guguran namun tidak dapat teramati karena tertutup kabut,” kata petugas PPGA, Arif, Senin (15/6)
Menurutnya, atas dasar hal tersebut PVMBG merekomendasikan agar desa – desa di sekitar lingkar gunung api tersebut dievakuasi karena berpotensi terancam terkena dampak langsung baik rentetan awan panas, maupun lontaran material bilamana tejadi erupsi eksplosif Gunung Sinabung.
“Hal tersebut kita rekomendasikan berdasarkan data aktivitas Sinabung yang setiap harinya kita pantau. Memang terjadi peningkatan gempa – gempa yang dapat memicu awan panas dan erupsi. Untuk keselamatan warga kita pun merekomendasi kepada Pemda, dan hari ini juga langsung dievakuasi untuk menghindar sementara ke tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Sebanyak kurang lebih 2.500 jiwa warga yang berada di desa–desa dalam kawasan lingkar Gunung Sinabung kembali dievakuasi, Senin sore (15/6) untuk menghindari awan panas.
Evakuasi dilakukan menyusul keluarnya rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan adanya ancaman rentetan awan panas yang dapat berdampak terhadap warga.
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan, desa – desa yang dievakuasi diantaranya, Desa Kuta Tengah, Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, dan Desa Mardingding, Kecamatan Tiganderket.
“Proses evakuasi ini mengacu pada rekomendasi pihak PVMBG. Untuk hari ini kita memindahkan sementara masyarakat yang desanya dapat terancam efek dari awan panas, debu vulkanik, ataupun lontaran batu ketika aktivitas sinabung meningkat signifikan,” kata Jhonson.
Selain warga ketiga desa diatas, besok juga akan dievakuasi sekitar 6.000-an warga Desa Sigarang – garang, Kuta Gugung, Kutarayat, Kecamatan Naman Teran.
Untuk sementara lanjutnya, warga Desa Jeraya ditempatkan di posko pengungsian Gudang Jeruk Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat.
Desa Kuta Tengah ditempatkan di pengungsian Gereja GPDI Ndokum Siroga Simpang Empat, dan Desa Mardingding ditempatkan di lokasi Desa Tanjung Mbelang, Kecamatan Tiganderket.
“Desa Jeraya berpotensi terdampak awan panas Sinabung. Sementara, desa lainnya seperti, Mardingding, Kutarayat, Sigarang – garang berpotensi terdampak lontaran batu, dan material debu. Berdasarkan rekomendasi PVMBG sebelumnya yang menyatakan, bila terdapat potensi rentetan awan panas yang juga diikuti erupsi eksplosif maka desa – desa diatas dievakuasi sementara ke tempat yang lebih aman,” tandasnya.(*Yan)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro