“Launchingnya di Rawamangun oleh Gubernur DKI Jakarta. Kami hanya diberitahu saja. Sebagai tuan rumah yang baik tentu hanya bisa menerima,” jelas Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor Suharto, di Kota Bogor, Jawa Barat, (5/3).
Menurut dia, Bogor tidak akan menolak karena sadar menjadi daerah penyangga ibu kota. Hal ini juga dinilai akan memudahkan warga Bogor yang hendak ke Jakarta.
Namun, dia mengaku belum banyak mengetahui konsep APTB Rawamangun-Bogor itu.
Suharto mengaku belum mendapat surat pemeritahuan resmi dari DKI Jakarta.
Dia juga belum mengetahui berapa armada yang akan dioperasikan maupun perhitungan tarifnya. Dia mengaku hanya mendengar kabar biayanya Rp 12.000 atau sedikit di atas tarif bus Bogor-Jakarta umumnya Rp 10.000.
“Izin trayeknya dari DKI Jakarta karena dinilai sebagai transportasi komuter. Namun, memang idealnya ada komunikasi dulu dengan operator bus di Bogor,” paparnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal, DLLAJ Kota Bogor Empar Suparta menambahkan, untuk operasionalisasi APTB, pihaknya tidak menyiapkan sesuatu yang khusus di Terminal Bubulak.
Terminal itu akan digunakan untuk lokasi pemberhentian terakhir APTB di Bogor.
Empar mengaku undangan koordinasi dari DKI Jakarta sangat sempit dibanding waktu peluncuran 6 Maret. Dia mengaku diajak berkoordinasi pada 27 Februari lalu.
Rencananya bus APTB akan dari Bogor akan melintasi Jagorawi, lalu ke UKI Cawang menggunakan jalur busway.
Sementara armada yang digunakan sama dengan bus TransJakarta, yakni bangku berhadapan dan penumpang berdiri.(Hak)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro