BANTEN - Pemikiran radikal perlu diwaspadai pada kaum muda di Provinsi Banten .
Pasalnya , memiliki sejarah sebagai daerah asal dari beberapa pelaku terorisme ternyata masih sangat potensial sebagai tempat 'lahirnya' teroris baru.
Hal itu terungkap dari hasil survei Maarif Institute Jakarta.
Ahmad Fuad Fanani, Direktur Maarif Institute Jakarta, mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah diskusi bertemakan 'Mewaspadai Radikalisasi Kaum Muda' yang digelar di Rumah Makan Kebon Kubil, Cipocok, Kota Serang,(28/12).
"Data penelitian yang kami miliki hasil dari survey 4 kota diantaranya Pandeglang menyebutkan sebagian besar pemikiran pelajar setingkat SLTA masih cenderung radikal.
Ini sangat potensial melahirkan teroris baru," paparnya.
Senada dengan itu, Brigjen Pol (Purn) Rumiah, Ketua Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten menyebutkan bahwa orang tua perlu memberikan perhatian lebih kepada anak usia remaja.
"Banten ini perlu kewaspadaan yang sangat serius. Orang tua sangat dianjurkan memberikan perhatian lebih kepada anak mereka yang mulai memasuki usia remaja," papar Ibu paruh baya yang masih tampak segar ini.
Hal yang sama diungkapkan panelis lainnya, Muhammad Fakhrudin, Ketua Pemuda Muhammadiyah Banten yang mengaku tengah serius membina remaja di SMP dan SMA Muhammadiyah.
"Kita semua memang perlu introspeksi diri apalagi ini akhir tahun, ada 2 perilaku ekstrem yang biasa terjadi di momen ini. Satu sisi radikalis dan yang lainnya hedonis, tentu perlu disikapi.
Kami saat ini tengah serius membina adik kami di SMP dan SMA Muhammadiyah di Banten," tandas Faklhrudin.(*Dul)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro