Kota Salatiga, Kota Surakarta, dan Kota Magelang diminta segera memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dalam rapat koordinasi dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten kota di Jateng di Semarang, Rabu (12/12), Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengingatkan kepada pemerintah kabupaten kota agar bersiaga terhadap potensi bencana, apalagi berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan pada bulan ini hingga Januari akan tinggi.
"Kabupaten kota harus sudah siap rencana penanggulangan bencana dan pendanaannya," jelas Bibit Waluyo.
Pemerintah Provinsi Jateng, demikian Bibit waluyo, akan membantu dana penanggulangan jika terjadi bencana besar di daerah, yakni dengan menyediakan dana mencapai Rp30 miliar yang juga akan ditambah dana taktis dari daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) APBN yang juga siap dikucurkan.
"Saya juga minta agar tiga daerah segera memiliki BPBD yakni Salatiga, Surakarta, dan Magelang," tambahnya.
Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan, beberapa daerah rawan longsor dan banjir yang masih harus diwaspadai karena terletak di daerah rawan
longsor yakni perbukitan dan banjir akibat meluapnya beberapa sungai seperti Bengawan Solo, Pemali, dan Juwana.
"Tahun lalu, terjadi 679 bencana. Namun, hingga Novembver tahun ini telah mencapai 982 kali bencana dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah," tandasnya. (A Rus)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro